Abstract
Perdebatan tentang otonomi perempuan dalam keluarga dikaitkan dengan wacana keagamaan, menarik untuk dikaji. Mengingat di satu sisi, teks-teks agama menegaskan otonomi perempuan meraih sakinah, mawaddah dan rahmah dalam lembaga pernikahan. Namun di sisi lain, banyak nash mengindikasikan nihilitas otonomi perempuan dalam ranah tersebur, karena aktivitas perempuan senantiasa terkait dan terikat dengan izin sang suami. Secara spesifik, artikel ini akan mengupas bagaimana men-dialog-kan kontroversi antar teks agama dalam otonomi perempuan dalam keluarga.
Download full pdf: http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Religi/article/view/1915/1454