Munculnya Umat Muslim yang Tidak Menghayati Kandungan al-Qur’an
عَنْ مَعْبَدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :
يَخْرُجُ نَاسٌ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ وَيَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ ثُمَّ لَا يَعُودُونَ فِيهِ حَتَّى يَعُودَ السَّهْمُ إِلَى فُوقِهِ قِيلَ مَا سِيمَاهُمْ قَالَ سِيمَاهُمْ التَّحْلِيقُ أَوْ قَالَ التَّسْبِيدُ
Dari Ma’bad bin Sirin dari Abu Sa’id Al Khudzri ra, dari Nabi saw., beliau bersabda:
“Akan muncul beberapa orang dari arah timur, mereka membaca Al Qur’an namun tidak lebih dari kerongkongan mereka (tidak meresap dalam hati), mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah keluar dari busur, dan mereka tidak akan kembali hingga anak panah kembali ke tali busur.” Lalu ditanya, “Apa tanda mereka?” Beliau menjawab: “Ciri mereka adalah gundul.” Atau, beliau mengatakan: “Rambutnya dipangkas habis.” (HR. Bukhari: 7007)
Penjelasan:
- Ibnu Hajar menjelaskan bacaan tidak melewati kerongkongan ialah tidak diangkat oleh Allah, tidak bernilai disisi-Nya.
- Kerongkongan saja tidak terlewati maka tentu tidak akan sampai di hati. Dan kaum tersebut adalah orang-orang munafik yang hakikatnya bukanlah termasuk kaum yang beriman karena mereka mengucapkan keimanan hanya secara lisan sedangkan mereka dalam hati mendustakan.
- Legitimasi al-Qur’an untuk kepentingan kelompok atau pribadi.
Takhrij:
- Shahih Muslim: 1762, 1763, 1764, 1765,
- Sunan Al-Nasa’i: 2500, 2531, 4532
- Sunan Abu Dawud: 4136
- Musnad Ahmad: 10585, 10837, 10855, 11112, 11150, 11186, 11195, 11221, 11268, 11270
 
									