Membaguskan Bacaan al-Quran Demi Hal keduniaan
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ نَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَفِينَا الْعَجَمِيُّ وَالْأَعْرَابِيُّ قَالَ فَاسْتَمَعَ فَقَالَ:
اقْرَءُوا فَكُلٌّ حَسَنٌ وَسَيَأْتِي قَوْمٌ يُقِيمُونَهُ كَمَا يُقَامُ الْقِدْحُ يَتَعَجَّلُونَهُ وَلَايتاجلون
Dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin Abdullah berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam menemui kami ketika kami sedang membaca Al qur’an, di antara kami ada orang non Arab dan orang Arab. Beliau mendengarkannya, lalu bersabda:
“Bacalah, kesemuanya baik, Akan datang suatu kaum yang melurus-luruskan bacaannya sebagaimana gelas ditegakkan dengan lurus, mereka mengharap ganjaran yang disegerakan (materi-duniawi) dan tidak mengharap pahala yang ditangguhkan (pahala akherat). (HR. Ahmad : 14735)
Penjelasan:
- saat seseorang mengeajr dunia, maka ia hanya mendapatkan dunia tersebut.
- Tapi saat seseorang mengeajr akhirat, maka ia akan mendapatkan akhirat dan dunia, insyaAllah.
- Terkadang manusia lupa, bahwa jjanji Allah adalah pasti, manusia terkadang tergiur akan materi dunia, tergiur akan nama baik sehingga terkdang muncul sifat riya dalam diri mereka, dalam kitab ‘aunul ma’bud syarah sunan Abu Daud dijelaskan manusia memperbaiki bacaan (lafazh-lafazh) alquran demi dunia, akan mengarah pada riya dan kesombongan, dan mereka juga mengharapkan terhadap materi dunia padahal ada pahala besar jika mereka mengerjakannya karena Allah
Takhrij:
Sunan Abu Dawud : 706.
 
									