Ridha Atas Kenabian Muhammad ﷺ


  • Pengertian rela (ridlo) atas risalah Nabi

“Rela atas risalah Muhammad saw” adalah istilah dalam bahasa Arab yang memiliki arti “menerima dengan rela atas pesan atau ajaran Nabi Muhammad saw”. Istilah ini mengacu pada sikap dan keyakinan seorang Muslim dalam menerima ajaran, tuntunan, dan nilai-nilai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad sebagai perwujudan dari wahyu Allah SWT yang diemban oleh Nabi sebagai rasul.

Penerimaan terhadap risalah Muhammad saw adalah bagian integral dari kepercayaan dan keyakinan Muslim, dan menjadi salah satu dari lima rukun iman. Dalam kehidupan sehari-hari, ungkapan “rela atas risalah Muhammad saw” juga sering diartikan sebagai kesediaan untuk mengikuti dan mentaati ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam beribadah, berakhlak, serta menjalani tata cara hidup sehari-hari.

Sikap rela atas risalah Rasulullah saw ditunjukkan dengan jelas oleh sahabat Umar bin khatab atas sunnah mencium hajar Aswad sebagaimana dijelaskan dalam hadits nabi :

Dari ‘Abis bin Rabi’ah berkata, “Saya melihat Umar bin Khattab ra mencium hajar aswad serasa berkata “Sesungguhnya saya tahu bahwa engkau hanyalah batu yang tidak dapat mendatangkan keuntungan dan tidak pula mendatangkan kerugian. Seandainya saya tidak melihat Rasulullah saw mencium engkau niscaya saya tidak akan mencium engkau. (HR. Bukhari dan muslim)

 

Banyak bertanya dan membantah adalah lawan dari rela atas risalah Rasulullah saw, sebagaimana di sebutkan dalam hadits.

عن أبو سعيد الخدري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ( مَنْ قَالَ : رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا ، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا ، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا ، وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ ) رواه أبو داود والنسائي

Dari Abu Sa’id al-khudri radhiyallahu Anhu bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca: ‘Rodhitu billahi robba wabil islami dina wabi muhammadin rosula’ wajib baginya surga.” (HR. Abu Dawud dan An Nasa’i.)

Dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw, beliau bersabda: “Tinggalkan olehmu sekalian apa saja apa yang kutinggalkan. Sesungguhnya yang menyebabkan kebinasaan ummat-ummat sebelum kamu adalah karena banyaknya pertanyaan dari mereka dan mereka bertindak tidak sesuai denga napa yang disampaikan oleh nabi-nabi mereka. Oleh karena itu, bila aku melarang sesuatu kepada kamu sekalian, maka jauhilah dan bila aku memerintahkan sesuatu maka kerjakanlah sekuat tenaga. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya Rasulullah saw bersabda “Semua ummatku akan masuk surga kecuali orang yang membangkang. Ada salah seorang sahabat bertanya: “Siapakah yang membangkang, wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab “barang siapa yang taat padaku, maka ia masuk surga dan barang siapa yang durhaka padaku maka ia membangkang. (HR. Bukhari)

Konsep “rela atas risalah Muhammad saw” sangat penting dalam kehidupan Muslim, karena dianggap sebagai salah satu unsur dari keimanan kepada Allah SWT. Seorang Muslim yang memiliki keyakinan kuat atas ajaran dan tuntunan Nabi Muhammad, pasti akan berusaha untuk mengamalkan ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupannya sehari-hari

  • Cakupan kerelaan atas risalah rasul saw

Ridlo atas risalah Rasulullah saw memiliki cakupan pengertian sbb:

  1. Memahami secara mendalam nabi Muhammad saw sebagai pribadi yang dijadikan uswah hasanah, role model dalam kehidupan seorang muslim. Akhlaknya adalah alqur’an. Tiada yang beliau ucapkan kecuali itu yang telah diwahyukan Allah
  2. Menghormati pribadi Muhammad saw, keluarga-nya, sahabat-nya, dan generasi penerusnya sampai dengan para pewaris-nya, yaitu para ulama
  3. Memahami dan mematuhi apa yang dirisalahkan Nabi, yaitu seluruh isi Alqur’an, hadits Nabi, ditafsirkan oleh para ulama, dikodifikasikan melalui kitab2 fiqih, dll
  4. Menjaga, menegakkan, dan menyebarkan risalah Nabi kepada orang-orang yang ada dalam jangkauan

 

  • Manfaat kerelaan atas risalah rasul saw

Sebagai model dan teladan bagi seluruh umat manusia, Muhammad saw memberikan banyak manfaat bagi mereka yang mempelajari dan mengikuti ajaran-ajarannya. Beberapa manfaat dari rela atas risalah Muhammad saw antara lain:

  1. Siapa yang ridlo Allah sebagai Rab, islam sebagai dien dan Muhammad sabagai Rasul akan masuk surga. Keyakinan ini menenangkan hidup. Alqur’an (1)
  2. Panduan dalam hidup: Ajaran-ajaran Muhammad saw memberikan panduan yang jelas dan terperinci tentang bagaimana cara hidup yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan Allah swt. Hal ini dapat membantu umat manusia untuk mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam hal hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan lingkungan.
  3. Peningkatan kualitas hidup: Ajaran-ajaran Muhammad saw juga mengajarkan tentang nilai-nilai positif seperti kejujuran, kerja keras, kesabaran, dan rasa empati. Hal ini dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan mencapai kebahagiaan yang lebih bermakna.
  4. Pemersatu umat manusia: Ajaran-ajaran Muhammad saw menekankan pada persatuan dan kesatuan umat manusia, dan mengajarkan bahwa semua orang sama di hadapan Allah swt. Hal ini dapat membantu memperkuat hubungan antar sesama manusia, serta mengurangi konflik dan perselisihan yang terjadi di antara mereka.
  5. Keseimbangan hidup: Ajaran-ajaran Muhammad saw juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Hal ini dapat membantu seseorang untuk tidak terlalu fokus pada aspek dunia semata, sehingga ia dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan yang lebih baik di dunia dan akhirat.
  6. Inspirasi: Muhammad saw merupakan sosok yang sangat menginspirasi, dengan sifat-sifatnya yang mulia, kesederhanaan, ketulusan, dan kasih sayangnya terhadap umat manusia. Hal ini dapat membantu seseorang untuk menjadi lebih baik dalam dirinya, serta menjadi teladan yang baik bagi orang lain.

Dalam keseluruhan, rela atas risalah Muhammad saw memberikan banyak manfaat bagi kehidupan umat manusia, baik dari segi spiritual, moral, maupun sosial.

 

  • Contoh dalam kehidupan

Banyak contoh dalam kehidupan sebagai manifestasi kerelaan kita atas risalah Rasulullah saw. Di antaranya adalah sbb:

  1. Risalah Rasulullah saw mendorong kita mencari ilmu Allah seluas-luasnya, mengamalkan ilmu yang sudah diperoleh sehingga bermanfaat, dan mengajarkannya kepada orang lain. Sebaliknya risalah mencegah kita hanya sekedar mencari ilmu dan apalagi menggunakan ilmu dan pengetahuan untuk kerusakan sosial dan lingkungan, untuk permusuhan dan peperangan, untuk eksploitasi manusia atas manusia lainnya
  2. Risalah Rasulullah saw menyuruh kita berlaku adil, menghormati yang tua dan menyayangi yang lebih muda, lemah dan papa. Risalah sebaliknya melarang kita bertindak semena-mena, zalim terhadap sesama, curang dan menganiaya
  3. Risalah Rasulullah saw menyuruh kita membangun rumah tangga dan memeliharanya sehingga keluarga selamat dari api neraka, suami menghormati isteri, ayah mendidik isteri dan anak-anak, ayah bertanggung jawab atas nafkah keluarga. Sebaliknya risalah melarang kita abai dari tanggung jawab sebagai pemimpin keluarga, isteri abai menjaga kehormatan keluarga, anak-anak durhaka pada orang tua, dll
  4. Risalah Rasulullah saw menyuruh kita memiliki kepedulian pada sesama, saling menolong, memberi bantuan makan pada yang lapar, santunan pada yang lemah, mengeluarkan zakat, infak dan sedekah. Sebaliknya risalah melarang kita abai pada lingkungan, menghardik peminta, merugikan slingkungan sosial, berbuat kerusakan, dll
  5. Risalah Rasulullah saw menyuruh kita saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran, berkata santun dan tidak membuka aib orang lain, memperhatikan kehidupan sesama mukmin. Sebaliknya risalah melarang kita hidup hanya untuk ego dan kepentingan pribadi semata, tanpa mempedulikan orang lain.

 

Semoga Bermanfaat

📒: Menebar kebaikan menuju keberkahan bersama Al-Kautsar 561