Mencintai Rasulullah & Bershalawat Kepadanya


Ternyata tidak hanya kita yang bershalawat kepada Nabi Muhammad saw.; Allah swt. dan malaikat-Nya juga bershalawat kepadanya untuk memberinya rahmat dan meminta ampunan. Oleh karena itu kita sebagai orang yang beriman juga diperintahkan oleh Allah swt. untuk bershalawat dan mengucapkan salam penghormatan kepadanya, yaitu dengan berdoa supaya dia diberi rahmat seperti kita. Sebagaimana Firman Allah dalam QS. Al-Ahzab Ayat 56yang artinya Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya

Allah SWT tuhan alam semesta yang memiliki asmaul husna, adalah cinta kita yang pertama dan utama sebagai orang beriman. Ini sesuai dengan apa yang Dia katakan dalam Al-Qur’an dalam surat Al-A’raf ayat 180, yang berbunyi  “Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” Bukti cinta kepada Allah swt. adalah dengan kita bertaqwa kepada-Nya serta banyak berdzikir dengan menyebut dan mengingat-Nya.

Cinta yang kedua adalah cinta kita kepada Rasulullah saw. Mencintai Nabi berarti pula mencintai ajaran-ajaran beliau serta mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kalau kita mencintai seseorang maka nama orang tersebut akan sering kita sebut-sebut, tak jarang pula kita mimpikan. Begitu pula kalau kita cinta kepada Nabi  saw., shalawat serta dan ketaatan menjalankan ajaran-ajarannya menjadi bukti bahwa kita benar-benar mencintainya.

Allah swt. sangat mencintai nabi Muhammad saw., dan Dia menyebut namanya dalam Al-Qur’an bahkan jauh sebelum dia lahir. Setelah memakan buah khuldi, Nabi Adam as. bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. Setelah bermunajat dan berwasilah menggunakan nama nabi Muhammad saw, dosa beliau baru diampuni.

Allah swt. berfirman dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaff ayat 6 yang artinya: “Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: ‘Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).”

Hadits-hadits nabawiyah banyak sekali menerangkan keutamaan pembacaan shalawat nabi yang tentu tidak diragukan lagi. Banyak orang yang telah membuktikan manfaat pembacaan shalawat untuk nabi Muhammad saw. tersebut. Diantara keutamaan-keutamaan tersebut adalah:

1.Mendapat Rahmat dari Allah swt.

Membaca shalawat pada nabi merupakan pintu terbukanya rahmat di dunia dan akhirat. Di dunia, orang yang membaca shalawat akan senantiasa dinaungi perlindungan khusus dari nabi saw. Diberitakan dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin Ash. Bahwasannya ia mendengar rasulullah saw. bersabda: ”Barang siapa yang membaca satu kali shalawat untukku, maka Allah akan menurunkan rahmat untuknya.” (HR. Muslim). Rasulullah saw. juga bersabda: “Telah datang untukku utusan tuhanku dan memberi tahu: ‘Siapa yang membaca shalawat untukku dari umatku satu kali, maka Allah akan mencatat untuknya sepuluh kebaikan, dan menghapus daripadanya sepuluh dosa, dan dinaikkan sepuluh derajat, dan dijawab atasnya sesuai dengan shalawatnya.” (HR Ahmad)

Dalam Khashaish al-Ummah al-Muhammadiyah, Syaikh Muhammad bin Alwi bin Abbas Al Maliki Al Makki Al Hasany berbicara tentang rahmat yang akan diberikan kepada umat Nabi Muhammad di akhirat. Umat Muhammad terbagi menjadi tiga kelompok, seperti halnya orang-orang yang beriman dan yang tidak beriman. Kelompok pertama adalah mereka yang dzalim pada dirinya sendiri; kedua, mereka yang melakukan kewajiban dan meninggalkan larangan, tetapi terkadang melakukan hal-hal yang dibenci; dan ketiga, mereka yang mendahului kebaikan, melakukan kewajiban dan meninggalkan yang haram, makruh, atau mubah.

2. Penebus Dosa dan Penyuci Diri

At-Taimi meriwayatkan bahwa nabi Muhammad saw. bersabda: “Bacalah shalawat untukku maka bacaan shalawat untukku itu menjadi penebus dosamu, dan kesucian untuk dirimu, maka siapa yang membaca shalawat untukku satu kali, Allah bershalawat padanya sepuluh kali.”

Abu Bakar ra. berkata: “Membaca Shalawat pada Rasulullah saw. lebih kuat menghapus dosa daripada air terhadap api, dan mengucap salam pada Rasulullah saw. itu lebih utama dari memerdekakan budak, dan cinta pada Rasulullah saw. itu lebih utama daripada mengorbankan jiwa dan daripada memikul pedang fi sabilillah.”

3. Perlindungan Dunia Akhirat

Ath-Thabrani meriwayatkan hadits yang hampir mirip dengan yang diriwayatkan oleh Ahmad. Rasulullah saw. bersabda: “Siapa yang membaca shalawat untukku satu kali, Allah bershalawat untuknya sepuluh kali, dan siapa yang membaca untukku sepuluh kali Allah bershalawat untuknya seratus kali, dan siapa yang bershalawat untukku seratus kali maka Allah akan menulis diantara kedua matanya kebebasan dari nifak dan kebebasan dari api neraka, serta ditempatkan pada hari kiamat bersama orang-orang mati syahid.” (HR. Ath-Thabrani)

4. Perlindungan Dunia Akhirat

Ath-Thabrani meriwayatkan hadits yang hampir mirip dengan yang diriwayatkan oleh Ahmad. Rasulullah saw. bersabda: “Siapa yang membaca shalawat untukku satu kali, Allah bershalawat untuknya sepuluh kali, dan siapa yang membaca untukku sepuluh kali Allah bershalawat untuknya seratus kali, dan siapa yang bershalawat untukku seratus kali maka Allah akan menulis diantara kedua matanya kebebasan dari nifak dan kebebasan dari api neraka, serta ditempatkan pada hari kiamat bersama orang-orang mati syahid.” (HR. Ath-Thabrani)

Abdurrahman bin Samirah meriwayatkan hadits dari Said bin Musayyib tentang mimpi Rasulullah saw.: “Saya melihat seorang diantara umatku merangkak diatas shirat (jembatan) dan kadang-kadang berpegangan lalu shalawatnya untukku datang dan membantunya berdiri dengan kedua kakinya lalu menyelamatkannya.

Dalam sabda lain dikatakan: “Perbanyaklah membaca shalawat untukku, karena shalawatmu padaku itu menyebabkan pengampunan dosa-dosamu. Dan mintalah kepada Allah untukku derajat wasilah, maka sesungguhnya wasilahku dihadapan tuhan itu akan berupa syafaat bagi kamu.” (HR. Ibnu Asakir)

Para sufi menganggap ada beberapa tingkat alam: alam nasut, alam malakut, dan alam jabarut. Dalam diri manusia, kedua alam ini tergabung, yaitu alam nasut dan alam malakut. Kedua alam menarik manusia. Ia semakin terlepas dari alam malakut ketika ditarik ke dalam alam nasut karena terlalu sibuk dengan materi.

Orang yang membaca shalawat nabi sebenarnya berada di alam nasut, tetapi ruhnya telah naik ke alam malakut. Semakin sering membaca shalawat nabi, semakin dalam dia memasuki alam malakut dan meninggalkan alam nasut. Orang yang membaca shalawat nabi berarti mereka bertawasul kepada Allah SWT melalui Nabi Muhammad, yang pasti mendengarkannya. Rasul menegaskan bahwa orang yang membaca shalawat untuknya di akhirat akan diberi syafa’at.

5. Dicintai dan Diingat oleh Rasulullah saw.

Nama orang yang membaca shalawat akan disebut-sebut dan diingat-ingat oleh Rasulullah saw. Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya shalawat kalian akan diperdengarkan kepadaku.” Sabda Rasulullah yang lain: “Sesungguhnya Allah mewakilkan malaikat dikuburku yang menyampaikan kepadaku salam dari umatku.”

Shalawat merupakan bukti cinta kepada rasulullah saw., sudah barang tentu rasulullah saw. pasti mendengar shalawat kita dan meyebut-nyebut serta mengingat kita karena kita bershalawat kepadanya. Dengan begitu akan terjalin hubungan saling mencintai antara kita denga Rasulullah saw.

Cinta rasulullah saw. kepada umatnya tidak bisa dibandingkan dengan cinta kita kepadanya. Rasulullah ketika nyawa hampir melewati tenggorokannya masih menyempatkan menyebut-nyebut ummatnya, “ummati… ummati… ummati.”

6. Mendapatkan Pujian yang Baik dari Allah swt.

Orang yang membaca shalawat untuk Nabi Muhammad saw. akan mendapatkan pujian yang baik dari Allah diantara penghuni langit dan bumi, karena orang yang bershalawat berarti memohon kepada Allah agar memuji, menghormati dan memuliakan rasul-Nya. Balasan untuknya sama dengan yang ia mohonkan yakni pujian kehormatan dan kemuliaan seperti apa yang diperoleh Rasul-Nya. Tentu masih banyak lagi fadhilah lain yang dapat kita peroleh dengan membaca shalawat untuk nabi Muhammad saw.

Orang-orang yang beriman iperintahkan untuk melatih diri mereka untuk menghindari sifat-sifat munafik. Hal ini dapat dicapai dengan sering mengingat Allah dan rasul-Nya. Orang munafik yang hatinya sakit tidak termasuk dalam golongan orang beriman maupun orang jahiliah. Namun, mereka sangat rendah di mata Allah.

 

 

Semoga Bermanfaat

📒: Menebar kebaikan menuju keberkahan bersama Al-Kautsar 561