Diam Atau Berkata Baik


  • Pengertian diam atau berkata baik

Sikap diam memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar tidak berbicara. Diam juga merujuk pada kesabaran atau sikap menahan diri dalam menghadapi situasi sulit atau ujian dan menahan diri dari reaksi negatif atau terlalu reaktif terhadap hal-hal yang mungkin mengganggu.

Sikap diam atau berkata yang baik merupakan bagian dari usaha untuk menjaga akhlak yang baik, menjaga hubungan antarmanusia, dan menghindari tindakan yang dapat menyebabkan konflik atau kerusakan. Sifat-sifat ini mencerminkan ajaran Islam tentang cinta, kedamaian, dan kebaikan dalam interaksi sosial.

Dalam berkomunikasi diam terkadang dibutuhkan untuk mendengarkan dengan seksama, agar benar-benar memahami apa yang sedang dikatakan oleh lawan bicara. Pada situasi lain seorang muslim boleh memilih diam sebagai bentuk refleksi atau kontemplasi terhadap suatu masalah atau pertanyaan sehingga bisa merenungkan jawaban yang tepat atau pemahaman yang lebih mendalam.

Allah S.W.T Berfirman :

 قَوْلٌ مَّعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّن صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى وَاللّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ

“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS. Al Baqarah: 263).

Dalam situasi yang penuh emosi atau berpotensi konflik, kita memilih untuk diam agar situasi tidak semakin memanas. Ini bisa dianggap sebagai strategi untuk menjaga ketenangan.

Berkata baik berarti mengatakan hal baik secara baik. Artinya juga berbicara dengan sopan, menghormati, dan sensitif terhadap perasaan orang lain. Berbicara yang baik melibatkan penggunaan kata-kata yang tidak menyakitkan atau merendahkan, serta menjaga nada suara yang tidak mengancam atau merendahkan.

Rasulullah S.A.W Bersabda :

 مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berbicara yang baik atau diam” (HR. Bukhari).

Beberapa aspek berkata yang baik itu meliputi :

1.Sopan Santun: Menggunakan kata-kata sopan dan menghormati dalam percakapan, serta menghindari penggunaan kata-kata kasar atau merendahkan.

2. Empati: Memiliki kepekaan terhadap perasaan dan perspektif orang lain. Ini memungkinkan seseorang untuk berbicara dengan cara yang tidak hanya memperhatikan pandangan dan perasaannya sendiri, tetapi juga pandangan dan perasaan lawan bicara.

3.Menjaga Komunikasi Efektif: Berkata yang baik juga melibatkan kemampuan untuk mengomunikasikan gagasan dengan jelas dan efektif tanpa menimbulkan kebingungan atau kesalahpahaman.

4.Menghindari Perdebatan yang Tidak Sehat: Berkata yang baik melibatkan menghindari perdebatan yang bersifat merendahkan atau memancing emosi negatif. Ini berarti fokus pada argumen dan bukti daripada serangan personal.

  • Manfaat diam atau berkata baik

Diam memiliki beberapa manfaat, yaitu:

  1. Menghindari dosa lidah:

    Diam dapat membantu menghindari dosa lidah, seperti berbicara yang sia-sia, memfitnah, menyebarkan fitnah, berbicara kasar, atau mengeluarkan perkataan yang tidak baik. Dalam Islam, menjaga lidah dari perkataan yang merugikan atau tidak bermanfaat sangat dihargai.

    1. Menghindari konflik:

    Diam dalam situasi yang memicu emosi dapat membantu menghindari konflik yang tidak perlu. Islam mendorong umatnya untuk mempertimbangkan kebijaksanaan dan kebijaksanaan dalam berbicara, terutama ketika emosi sedang memuncak.

    1. Menjaga rahasia:

    Diam adalah cara untuk menjaga rahasia. Menurut Islam, menjaga rahasia adalah tindakan yang mulia dan mencegah berbicara tentang hal-hal yang seharusnya tidak diungkapkan kepada orang lain.

    1. Menghindari ghibah (pengumpatan):

    Ghibah adalah berbicara tentang seseorang dengan kata-kata yang tidak diinginkan oleh orang tersebut. Islam sangat melarang praktek ini dan menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan nama baik orang lain.

    1. Menghindari bicara yang meragukan:

    Diam dapat membantu menghindari berbicara tentang hal-hal yang belum pasti kebenarannya. Islam mengajarkan umatnya untuk tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi.

    1. Menunjukkan kesabaran dan kedewasaan:

    Diam dalam menghadapi cobaan atau ujian dapat menunjukkan kesabaran dan kedewasaan. Menurut ajaran Islam, bersabar dalam menghadapi tantangan adalah tanda keimanan yang kuat.

    1. Menghindari pemarah dan kemarahan berlebihan:

    Diam saat marah atau emosi kuat dapat membantu mencegah perkataan atau tindakan yang tidak diinginkan akibat kemarahan yang tidak terkontrol.

    Namun, perlu diingat bahwa dalam Islam, diam juga tidak boleh diartikan sebagai ketidakresponsif atau tidak berbicara sama sekali dalam situasi yang memerlukan komunikasi yang baik. Islam juga mendorong berbicara dengan baik, jujur, dan menghormati hak-hak orang lain. Dalam semua hal, keseimbangan dan panduan ajaran agama perlu dipegang teguh.

Dalam Islam, berkata baik memiliki banyak manfaat yang ditekankan dan diajarkan sebagai bagian dari etika komunikasi yang islami. Beberapa manfaat berkata baik dalam konteks Islam meliputi:

  1. Mendapatkan pahala:

Berkata baik kepada orang lain dihargai dalam Islam dan dianggap sebagai amal yang diberi pahala oleh Allah. Menyebarkan kebaikan dan memberikan nasihat yang baik kepada sesama umat Muslim dianggap sebagai tindakan yang mendapat pahala.

  1. Menjaga hubungan baik:

Berkata baik adalah cara untuk menjaga dan memperkuat hubungan dengan sesama manusia. Islam menekankan pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan tetangga, keluarga, teman, dan semua anggota masyarakat.

  1. Menyebarkan kebaikan:

Islam mendorong umatnya untuk menyebarkan kebaikan dan memberikan nasehat yang bermanfaat kepada orang lain. Dengan berkata baik, Anda dapat memberikan inspirasi, motivasi, dan pandangan positif kepada orang lain.

  1. Menghindari fitnah dan ghibah:

Berkata baik membantu menghindari praktek fitnah (mengadu domba) dan ghibah (mengumpat) yang dilarang dalam Islam. Menjaga lisan dari perkataan yang merugikan orang lain adalah bentuk ibadah.

Membangun reputasi positif:

Berkata baik membantu membangun reputasi positif di mata Allah dan di hadapan manusia. Orang yang terkenal dengan sikap baik dan perkataan yang santun cenderung mendapatkan rasa hormat dan kepercayaan dari orang lain.

  1. Menunjukkan kepedulian dan empati:

Berkata baik adalah cara untuk menunjukkan kepedulian dan empati kepada orang lain. Islam mengajarkan pentingnya merasa dan berbagi perasaan dengan sesama manusia.

  1. Membangun lingkungan yang positif:

Berkata baik membantu menciptakan lingkungan yang positif dan penuh kasih sayang di dalam masyarakat. Ini berkontribusi pada terciptanya suasana harmonis di antara anggota masyarakat.

  1. Menjaga nama baik dan kehormatan orang lain:

Dalam Islam, menjaga nama baik dan kehormatan orang lain adalah hal yang penting. Berkata baik membantu memastikan bahwa Anda tidak menyebarkan berita palsu atau memfitnah, sehingga menjaga kehormatan seseorang.

  1. Menghindari berbicara sia-sia:

Islam menekankan pentingnya berbicara yang memiliki manfaat dan nilai. Berkata baik dapat membantu menghindari berbicara sia-sia atau menghabiskan waktu dalam perkataan yang tidak bermanfaat.

  1. Mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW:

Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai teladan yang baik dalam hal berbicara. Dia selalu berbicara dengan santun, penuh kebijaksanaan, dan peduli terhadap orang lain.

Dalam Islam, berkata baik adalah manifestasi dari akhlak yang baik dan ibadah kepada Allah. Oleh karena itu, penting untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas komunikasi kita dengan orang lain dan mempraktikkan etika berbicara yang diajarkan oleh agama.

  • Contoh dalam kehidupan

Banyak contoh dalam kehidupan di mana diam dan berkata baik itu diperlukan. Di antaranya adalah sbb:

Pertengkaran dalam hubungan: Ketika terjadi perselisihan antara pasangan atau teman, penting untuk diam sejenak daripada meledakkan emosi. Ini memberi waktu untuk merenung, meredakan perasaan, dan kemudian berbicara dengan tenang dan penuh pengertian untuk mencari solusi bersama.

Pekerjaan tim: Dalam situasi tim di tempat kerja, saat tim menghadapi perbedaan pendapat atau masalah, penting untuk memberikan ruang bagi setiap anggota tim untuk berbicara. Namun, juga penting untuk berbicara dengan sopan dan menghargai pandangan orang lain, bahkan jika Anda tidak setuju.

Pengasuhan anak: Saat mengasuh anak-anak, penting untuk tahu kapan harus diam dan mendengarkan mereka dengan penuh perhatian. Namun, jika perlu memberikan arahan atau hukuman, penting untuk berkata dengan lembut dan menjelaskan alasannya agar anak dapat belajar dari pengalaman tersebut.

Presentasi publik: Saat memberikan presentasi di depan umum, penting untuk berbicara dengan baik dan jelas agar pesan dapat dipahami oleh audiens. Namun, momen diam juga penting, terutama untuk memberi audiens waktu untuk memproses informasi yang telah disampaikan.

Momen penuh emosi: Dalam situasi yang penuh emosi, seperti saat berduka atau merasa sangat marah, terkadang lebih baik diam sejenak daripada mengeluarkan kata-kata yang kasar atau tidak bermakna. Ini dapat mencegah terjadinya konflik yang lebih besar atau penyesalan di kemudian hari.

Penerimaan kritik: Ketika menerima kritik atau umpan balik, diam sejenak dapat membantu Anda mengendalikan emosi dan merenung tentang kritik tersebut. Setelah Anda merasa lebih tenang, Anda dapat merespons dengan bijak, mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut, atau memberikan pandangan Anda dengan santun.

Menjaga Kerahasiaan: Terkadang, diam adalah cara terbaik untuk menjaga kerahasiaan seseorang atau menjaga informasi pribadi tetap aman. Ini adalah tanda hormat terhadap privasi dan kepercayaan orang lain.