ketaatan dan kehormatan terhadap keluarga


Berikut adalah hadis yang mencerminkan kehormatan terhadap keluarga, termasuk istri dan keluarga besar:

Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي، وَإِذَا مَاتَ الْعَبْدُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ”

Artinya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik bagi keluarganya, dan aku adalah yang terbaik di antara kalian bagi keluargaku. Apabila seorang hamba meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.”

(Hadis riwayat Imam Muslim)

Hadis ini menekankan pentingnya kebaikan terhadap keluarga, termasuk istri, anak-anak, dan keluarga besar. Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa menjadi baik dan memperlakukan keluarga dengan baik adalah salah satu kunci kebaikan dalam Islam. Kehormatan terhadap keluarga tidak hanya melalui kata-kata tetapi juga melalui tindakan nyata dalam memberikan perhatian, kasih sayang, dan dukungan kepada mereka.