Shahih Ibnu Khuzaimah no 418


 نا مُحَمَّدُ بْنُ أَسْلَمَ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ، نا سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ، عَنْ كَعْبِ بْنِ عَلْقَمَةَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ح وحَدَّثَنَا أَبُو هَارُونَ مُوسَى بْنُ النُّعْمَانِ بِالْفُسْطَاطِ، نا أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ يَعْنِي الْمُقْرِئَ، نا حَيْوَةُ حَدَّثَنِي كَعْبُ بْنُ عَلْقَمَةَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ: سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:

«إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ، ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا، ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِيَ الْوَسِيلَةَ، وَإِنَّهَا دَرَجَةٌ فِي الْجَنَّةِ لَا تَنْبَغِي إِلَّا لِعَبْدٍ مِنْ عَبَّادِ اللَّهِ، فَمَنْ سَأَلَ لِيَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ» هَذَا لَفْظُ حَدِيثِ حَيْوَةَ، وَفِي خَبَرِ سَعِيدِ بْنِ أَبِي أَيُّوبَ قَالَ: «وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ»

Muhammad bin Aslam mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Yazid Al Muqri mengabarkan kepada kami, Said bin Ayub mengabarkan kepada kami dari Ka’ab bin Alqamah dari Abdurrahman bin Jubair dari Abdullah bin Amr, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ha’, Abu Harun bin Musa bin An- Nu’man menceritakan kepada kami di daerah Fustat, Abu Abdurrahman menceritakan kepada kami —maksudnya adalah Al Muqri—, Hayah menceritakan kepada kami, Ka’ab bin Alqamah menceritakan kepadaku, aku mendengar Abdullah bin Umar berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila kalian mendengar kumandang adzan seorang muadzin, maka katakanlah seperti apa yang dikumandangkan. Kemudian bacalah shalawat kepadaku, karena sesungguhnya orang yang membaca satu kali shalawat kepadaku, maka Allah akan membacakan shalawat sepuluh kali, kemudian mintalah wasilah kepada Allah untukku —dan sesungguhnya wasilah adalah satu derajat di surga yang seyogyanya diberikan kecuali bagi salah seorang hamba Allah Barang siapa yang meminta wasilah untukku, niscaya syafaat benar- benar diberikan kepadanya.  Ini adalah redaksi hadits Hayah. Dalam hadits Abu Said bin Abu Ayub, ia berkata, “Aku berharap akulah ia.”