Shahih Ibnu Hibban no 1690


 أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ قُتَيْبَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنِي حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنِي كَعْبُ بْنُ عَلْقَمَةَ، أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ‏:‏

إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ، ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا، ثُمَّ سَلُوا لِيَ الْوَسِيلَةَ، فَإِنَّهَا مَرْتَبَةٌ فِي الْجَنَّةِ، لاَ تَنْبَغِي إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللهِ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ، فَمَنْ سَأَلَ اللَّهَ لِيَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ عَلَيْهِ الشَّفَاعَةُ‏.

Muhammad bin Al Hasan bin Qutaibah telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Harmalah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Wahab telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Haywah bin Syuraih telah menceritakan kepadaku, ia berkata, Ka’ab bin Alqamah telah menceritakan kepadaku bahwa ia mendengar Abdurrahman bin Jubair bin Nufair dari Abdullah bin Amr bahwa ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti yang diucapkannya, kemudian bershalawatlah kepadaku, karena barangsiapa yang bershalawat sekali kepadaku, maka Allah membalasnya sepuluh kali kepadanya, kemudian mintalah kepada Allah untukku Al Washilah, karena sungguh ia adalah kedudukan yang tinggi di syurga yang tidak patut (diraih) kecuali oleh seorang hamba dan kalangan hamba- hamba Allah. Dan aku berharap akulah orangnya. Maka barangsiapa yang memohon Al Washilah kepada Allah untukku, niscaya ia berhak mendapatkan syafa’at”