Menggauli wanita haidh


سنن النسائي ٢٨٣:

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُرَحْبِيلَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُ إِحْدَانَا إِذَا كَانَتْ حَائِضًا أَنْ تَشُدَّ إِزَارَهَا ثُمَّ يُبَاشِرُهَا

Artinya : Sunan Nasa’i 283:

Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash dari Abu Ishaq dari Amr bin Syurahbil dari Aisyah dia berkata:

bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan salah satu dari kami yang sedang haid untuk mengikat kainnya, kemudian beliau mempergaulinya (selain hubungan intim, jimak).