Hadis – 20 Memasang Hidung Dengan Dirham


 : حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا أَبُو الْأَشْهَبِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ طَرَفَةَ

أَنَّ جَدَّهُ عَرْفَجَةَ أُصِيبَ أَنْفُهُ يَوْمَ الْكُلَابِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَاتَّخَذَ أَنْفًا مِنْ وَرِقٍ فَأَنْتَنَ عَلَيْهِ فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَتَّخِذَ أَنْفًا مِنْ ذَهَبٍ قَالَ يَزِيدُ فَقِيلَ لِأَبِي الْأَشْهَبِ أَدْرَكْتَ عَبْدَ الرَّحْمَنِ جَدَّهُ قَالَ نَعَمْ

مسند أحمد ١٨٢٣٥


 

Musnad Ahmad 18235: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Abu Asyhab dari Abdurrahman bin Tharafah

bahwa kakeknya, Arfajah, hidungnya terlepas pada masa jahiliyah pada peristiwa kulab, maka ia pun memasang hidung yang terbuat dari Waraq (sejenis mata uang logam dirham), dan akhirnya hidungnya itu membusuk. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruhnya untuk memasang hidung dari emas. Yazid berkata: Dan telah ditanyakan kepada Abu Al Asyhab, “Apakah kamu mendapati kakeknya, Abdurrahman?” ia menjawab, “Ya.”


Musnad Ahmad 18235