Hadis – 19 Ganjaran Berbuat Baik


 حَدَّثَنَا يَحْيَى وَمُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا طَلْحَةُ بْنُ مُصَرِّفٍ عَن عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْسَجَةَ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ ابْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ طَلْحَةَ الْيَامِيَّ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْسَجَةَ قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ بْنَ عَازِبٍ يُحَدِّثُ

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَنَحَ مَنِيحَةَ وَرِقٍ أَوْ هَدَى زُقَاقًا أَوْ سَقَى لَبَنًا كَانَ لَهُ عَدْلُ رَقَبَةٍ أَوْ نَسَمَةٍ وَمَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ عَشَرَ مِرَارٍ كَانَ لَهُ عَدْلُ رَقَبَةٍ أَوْ نَسَمَةٍ وَكَانَ يَأْتِينَا إِذَا قُمْنَا إِلَى الصَّلَاةِ فَيَمْسَحُ صُدُورَنَا أَوْ عَوَاتِقَنَا يَقُولُ لَا تَخْتَلِفْ صُفُوفُكُمْ فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ وَكَانَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصَّفِّ الْأَوَّلِ أَوْ الصُّفُوفِ الْأُوَلِ وَقَالَ زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ كُنْتُ نُسِّيتُهَا فَذَكَّرَنِيهَا الضَّحَّاكُ بْنُ مُزَاحِمٍ

مسند أحمد١٧٩٥٥


Musnad Ahmad 17955: Telah menceritakan kepada kami Yahya dan Muhammad bin Ja’far keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu’bah ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Thalhah bin Musharrif dari Abdurrahman bin Ausajah dari Al Baraa` bin ‘Azib -dalam riwayat lain- Ibnu Ja’far berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu’bah ia berkata: saya mendengar Thalhah Al Yami ia berkata: saya mendengar Abdurrahman bini Ausajah ia berkata: saya mendengar Al Baraa` bin ‘Azib menceritakan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

“Barangsipaa yang memberikan pemberian berupa Wariq (mata uang), atau memberikan hadiah berupa Zuqaq (kantong air yang terbuat dari kulit), atau memberi minuman berupa susu, maka baginya adalah seperti memerdekakan satu orang budak raqabah atau Nasamah. Dan siapa yang mengucapkan, ‘LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALAA KULLI SYAIN QADIIR.’ Sebanyak sepuluh kali, maka baginya seperti pahala membebaskan satu orang budak Raqabah atau pun Nasamah.” Dan apabila kami berdiri hendak shalat, maka beliau mendatangi kami, menyentuh dada-dada kami, atau pundak-pundak kami dan beliau bersabda: “Janganlah shaf-shaf kalian itu tidak beratur, sehingga hati-hati kalian pun akan berselisih.” Dan beliau juga bersabda: “Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat atas mereka yang berada di shaf awal, atau shaf-shaf awal.” Kemudian beliau juga bersabda: “Hiasilah Al Qur`an dengan suara-suara kalian.” Saya telah dilupakannya, maka Adl Dlahak pun mengingatkanku.


Musnad Ahmad 17955