Hadis 18 – Firman Allah Ta’ala: Yasalu naka’anil mahiid


وَحَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِي حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ: أَنَّ الْيَهُودَ كَانُوْا إِذَا حَاضَتْ الْمَرْأَةُ فِيهِمْ لَمْ يُوَاكِلُوْهَا وَلَمْ يُجَامِعُوهُنَّ فِي الْبُيُوتِ. فَسَأَلَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى:

﴿وَيَسْتَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ﴾ إِلَى آخِرِ الْآيَةِ.

فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

اصْنَعُوا كُلَّ شَيْءٍ إِلَّا النِّكَاحَ

فَبَلَغَ ذَلِكَ الْيَهُودَ، فَقَالُوا: مَا يُرِيدُ هَذَا الرَّجُلُ أَنْ يَدَعَ مِنْ أَمْرِنَا شَيْئًا إِلَّا خَالَفَنَا فِيهِ. فَجَاءَ أُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ وَعَبَّادُ بْنُ بِشْرٍ فَقَالَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْيَهُودَ تَقُولُ كَذَا وَكَذَا فَلَا نُجَامِعُهُنَّ فَتَغَيَّرَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنْ قَدْ وَجَدَ عَلَيْهِمَا فَخَرَجًا فَاسْتَقْبَلَهُمَا هَدِيَّةٌ مِنْ لَبَنِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَرْسَلَ فِي آثَارِهِمَا فَسَقَاهُمَا فَعَرَفَا أَنْ لَمْ يَجِدْ عَلَيْهِمَا.

رواه مسلم

Dan Zuhair bin Harb telah memberitahukan kepada saya, Abdurrahman bin Mahdi telah memberitahukan kepada kami, Hammad bin Salamah telah memberitahukan kepada kami, Tsabit telah memberitahukan kepada kami,dari Anas,: “Orang-orang Yahudi, apabila ada seorang wanita di antara mereka yang sedang haidh, maka mereka tidak mau makan bersamanya,dan tidak mau bergaul dengannya di dalam rumah. Lalu para shahabat bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam (tentang hal itu), maka turunlah firman Allah Ta’ala:

“Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah sesuatu yang kotor.” Karena itu jauhilah istri pada waktu haid…” (QS. Al-Baqarah: 222).

Kemudian Nabi bersabda:

“Lakukanlah apa saja kecuali nikah (jima”)!”

Ucapan ini sampai kepada orang-orang Yahudi, lalu mereka berkata, “Apa yang diinginkan oleh orang ini (Muhammad)? Tidaklah kita meninggalkan sesuatu kecuali dia menyelisihi kita.” Lalu datanglah Usa’id bin Hudhair dan ‘Abbad bin Bisyr, mereka berdua berkata: :Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang-orang Yahudi berkata begini dan begitu, apakah tidak kita gauli saja mereka (istri yang sedang haidh)?” (Mendengar itu)
maka berubahlah raut wajah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, sampai kami mengira bahwa beliau marah kepada kedua orang tersebut. Lalu kedua orang shahabat itu keluar. Setelah orang itu keluar, datanglah
orang yang menghadiahkan susu kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Beliau mengutus salah seorang untuk memberikan susu kepada keduanya. Akhirnya mereka berdua mengetahui bahwa beliau tidak marah
kepada keduanya.”

HR. Bukhari