Hadis 17 – Disunnahkan bagi Wanita yang Telah Selesai dari Haidh untuk Memberikan Sedikit Wewangian di Tempat Keluarnya Darah


حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدٍ النَّاقِدُ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ جَمِيعًا عَنْ ابْنِ عُبَيْنَةً قَالَ عَمْرُو حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُبَيْنَةَ عَنْ مَنْصُورِ بْنِ صَفِيَّةَ عَنْ أُمِّهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: سَأَلَتْ امْرَأَةٌ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ تَغْتَسِلُ مِنْ حَيْضَتِهَا. قَالَ :فَذَكَرَتْ أَنَّهُ عَلْمَهَا كَيْفَ تَغْتَسِلُ ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مِنْ مِسْكِ فَتَطَهِّرُ بِهَا

قَالَتْ : كَيْفَ أَتَطَهَّرُ بِهَا؟

قَالَ:

تَطَهَّرِي بِهَا سُبْحَانَ اللَّهِ

وَاسْتَتَروَأَشَارَ لَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ بِيَدِهِ عَلَى وَجْهِهِ قَالَ قَالَتْ: عَائِشَةُ وَاجْتَذَبْتُهَا إِلَيَّ وَعَرَفْتُ مَا أَرَادَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ تَتَبَعِي بِهَا أَثَرَ الدَّمِ. وَقَالَ ابْنُ أَبِي عُمَرَ فِي رِوَايَتِهِ فَقُلْتُ تَتَبَّعِي بِهَا آثَارَ الدِّمِ

رواه مسلم

Amrubin Muhammad An-Nagiddan Ibnu Abi Umar telah memberitahukan kepada kami, semuanya dari Ibnu Uyainah. Amru berkata, ‘Sufyan bin Uyainah telah memberitahukan kepada kami, dari Manshur bin Shafiyyah, dari Ibunya, dari Aisyah, ia berkata: ‘Ada seorang wanita yang bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Bagaimana cara seorang wanita mandi wajib setelah haidhnya?’ Perawi berkata, ‘maka Aisyah menyebutkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan wanita tersebut tata cara mandi, kemudian mengambil sedikit Misik lalu bersuci dengannya. Wanita itu kembali bertanya, ‘Bagaimana saya bersuci dengannya?’ Nabi bersabda:

“Bersucilah dengannya, Subhanallah!”

lalu beliau menutup wajahnya. Sufyan bin Uyainah mengisyaratkan kepada kami dengan meletakkan tangannya ke wajahnya. perawi berkata: “Aisyah mengatakan: “Kemudian saya menarik perempuan itu untuk mendekat, saya mengerti apa yang diinginkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Maka saya katakan:”Taburkanlah di tempat bekas keluarnya darah!”. Dan Ibnu Abi Umar dalam riwayatnya mengatakan: “Taburkanlah di tempat bekas keluarnya darah!”

HR. Bukhari