hadis 36 Adzannya orang yang buta jika diberitahu masuknya waktu salat


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

قَالَ إِنَّ بِلَالًا يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُنَادِيَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ ثُمَّ قَالَ وَكَانَ رَجُلًا أَعْمَى لَا يُنَادِي حَتَّى يُقَالَ لَهُ أَصْبَحْتَ أَصْبَحْتَ

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin ‘Abdullah dari Bapaknya, bahwa Rasulullah bersabda,

“Sesungguhnya Bilal mengumandangkan azan saat masih malam, maka makan dan minumlah sampai kalian mendengar azan Ibnu Ummi Maktum.” Perawi berkata, “Ibnu Ummui Maktum adalah seorang sahabat yang buta, ia tidak akan mengumandangkan azan (Subuh) hingga ada orang yang mengatakan kepadanya, ‘Sudah Subuh, sudah Subuh.'”

Bukhari – 582 No. 617 pada Fathul Bari