hadis 26 Keimaman seorang pelaku maksiat atau ahli bid’ah


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبَانَ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ل

أبي ذَرِّ اسْمَعْ وَأَطِعْ وَلَوْ لِحَبَشِيِّ كَأَنَّ رَأْسَهُ زَبِيبَةٌ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Aban, telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu’bah dari Abu At Tayyah bahwa dia mendengar Anas bin Malik berkata,

“Nabi pernah berkata kepada Abu Dzar, “Dengar dan taatlah sekalipun terhadap seorang budak Habasyi yang berambut keriting seperti buah anggur kering.”

[Bukhari – 655 No. 696 pada Fathul Bari}