hadis 10 Menggabung bacaan dua surah dalam satu rakaat


حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ قَالَ

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى ابْنِ مَسْعُودٍ فَقَالَ قَرَأْتُ الْمُفَصَّلَ اللَّيْلَةَ فِي رَكْعَةٍ فَقَالَ هَذَّا كَهَدِّ الشَّعْرِ لَقَدْ عَرَفْتُ النَّظَائِرَ الَّتِي كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرُنُ بَيْنَهُنَّ فَذَكَرَ عِشْرِينَ سُورَةً مِنْ الْمُفَصَّلِ سُورَتَيْنِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ

Telah menceritakan kepada kami Adam berkata, telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari ‘Amru bin Murrah berkata, aku mendengar Abu Wa’il berkata,

“Seorang laki-laki datang kepada Ibnu Mas’ud lalu berkata, “Tadi malam aku membaca semua surah Al-Musfashal (surah Qaaf sampai an-Naas) dalam satu rakaat.” Ibnu Mas’ud berkata, “Hah! (cepat sekali kamu dalam membaca), dengan bacaan cepat seperti membaca syair? Sungguh aku mengetahui surah-surah sepadan (panjangnya) yang Nabi gabungkan saat membaca.” Ibnu Mas’ud kemudian menyebutkan dua puluh surah dari Al Mufashshal (yang dibaca oleh Nabi), yakni dua surah untuk setiap rakaat.”

{Al bukhari}733