حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ عُقَيْلٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنْ أُنَاسًا أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ، وَأَنَّ أُنَاسًا أُرُوا أَنَّهَا فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
الْتَمِسُوهَا فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ
(رواه بخاری)
Yahya bin Bukair telah memberitahukan kepada kami, Al-Laits telah memberitahukan kepada kami, dari Uqail, dari Ibnu Syihab, dari Salim bin Abdullah, dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma, bahwa beberapa orang bermimpi Lailatul Qadar terjadi pada tujuh malam terakhir dari bulan Ramadhan. Dan beberapa orang juga bermimpi Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan. Maka Ra- sulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Carilah Lailatul Qadar pada tujuh malam terakhir”
(HR. Imam Bukhori)