Hadis 8 – Mimpi Wanita


حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ، حَدَّثَنِي اللَّيْثُ، حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، أَخْبَرَنِي خَارِجَةُ بْنُ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ أَنْ أُمِّ الْعَلَاءِ امْرَأَةً مِنَ الْأَنْصَارِ بَايَعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّهُمُ اقْتَسَمُوا الْمُهَاجِرِينَ قُرْعَةً ، قَالَتْ فَطَارَ لَنَا عُثْمَانُ بْنُ مَظْعُونٍ وَأَنْزَلْنَاهُ في أَبْيَاتِنَا فَوَجِعَ وَجَعَهُ الَّذِي تُوُفِّيَ فِيهِ، فَلَمَّا تُوُفِّيَ غُسْلَ وَكُفْنَ فِي أَثْوَابِهِ دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ: رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَيْكَ أَبَا السَّائِبِ فَشَهَادَتِي عَلَيْكَ لَقَدْ أَكْرَمَكَ اللَّهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

وَمَا يُدْرِيكِ أَنَّ اللَّهَ أَكْرَمَهُ؟

فَقُلْتُ بِأَبِي أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَنْ يُكْرِمُهُ اللَّهُ ۚ

فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

أَمَّا هُوَ فَوَاللَّهِ لَقَدْ جَاءَهُ الْيَقِينُ، وَاللَّهِ إِنِّي لَأَرْجُو لَهُ الْخَيْرَ، وَوَاللَّهِ مَا أَدْرِي وَأَنَا رَسُولُ اللَّهِ مَاذَا يُفْعَلُ بِي،

فَقَالَتْ: وَاللَّهِ لَا أُزَكِّي بَعْدَهُ أَحَدًا أَبَدًا

(رواه بخاری)

Said bin Ufair telah memberitahukan kepada kami, Al-Laits telah memberitahukan kepadaku, Uqail telah memberitahukan kepadaku, dari Ibnu Syihab, ia berkata, Kharijah bin Zaid bin Tsabit telah mengabarkan kepadaku, bahwa Ummu Al-Ala-seorang wanita kalangan An-shar yang membaiat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah mengabarkan kepadanya, bahwasanya para shahabat Anshar membagi- bagi kantong kulit kepada shahabat Muhajirin, tiba-tiba Utsman bin Mazh’un bergegas menemui kami, dan kami tempatkan di dalam ru- mah kami, kemudian ia sakit yang menyebabkan kematiannya. Tatka- la ia meninggal maka dia dimandikan dan dikafankan dalam kainnya. Lantas Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam masuk. Ummu Al- Ala berkata, “Aku berkata, “Semoga rahmat Allah terlimpah kepa- damu wahai Abu As-Sa ib. Persaksianku terhadap dirimu, sungguh Allah telah memuliakanmu.” Mendengar itu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bertanya,

“Dari mana kamu tahu bahwa Allah telah memuliakannya?!”

Aku (Ummu Al-Ala) menjawab, “Wahai Rasulul- lah, ayahku sebagai tebusanmu, lalu siapakah orang yang dimuliakan Allah itu?” Rasulullah bersabda,

“Adapun Utsman, demi Allah, kematian telah merenggutnya. Dan demi Allah, aku berharap ia memperoleh kebaikan. Tetapi demi Allah, aku tidak tahu padahal aku adalah utusan Allah apa yang terjadi padaku kelak?”

Maka Ummu Al-Ala berkata, “Demi Allah, aku sama sekali tidak akan menyucikan (bersaksi atas kebaikan) seseorang setelah kejadian ini selamanya.”

(HR. Imam Bukhori)