Bab 14 – Obat Sakit Perut


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنْ أَخِي اسْتَطْلَقَ : فَقَالَ إِنِّي سَقَيْتُهُ فَلَمْ يَرِدْةٍ إِلَّا اسْتِطْلَافًا فَقَالَ صَدَقَ اللَّهُ وَكَذَبَ بَطْنُ بَطْنُهُ فَقَالَ اسْقه. عَسَلاً فَسَقَاهُ أخيك.

تَابَعَهُ النَّضْرُ عَنْ شُعْبَةَ

Muhammad bin Basysyar telah memberitahukan kepada kami, Muhammad bin ja’far telah memberitahukan kepada kami, Syu’bah telah
memberitahukan kepada kami, dari Qatadah, dari Abu Al-Mutawakkil,
dari Abu Said, ia berkata, “Suatu ketika ada seorang laki-laki yang datang menemui Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam. la berkata,
“Sesungguhnya saudaraku terkena sakit perut.” Maka Nabi menyarankan, “Minumlah madu padanya.” Kemudian orang itu meminumkan madu pada saudaranya. Setelah itu, ia berkata, ‘Wahai Rasulullah! Saya telah meminumkan madu padanya, tetapi sakitnya malah bertambah.” Maka beliau bersabda, ‘Maha Benar Allah dan perut saudaramu itulah yang dusta. ” An-N adhr meriwayatkan pula dai Syu’ bah.