Mari saling memaafkan


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عن رَسُولَ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم قَالَ :

(مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زادَ اللهُ عَبْداً بعَفْوٍ إِلاَّ عِزّاً، وَمَا تَوَاضَعَ أحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ)

رواه مسلم وغيره

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat).”

(H.R. Muslim dan lainnya)

Kisah : 

Salah satu contoh terbesar dari sifat pemaaf Nabi Muhammad SAW adalah saat penaklukan Makkah. Setelah bertahun-tahun mengalami penganiayaan dan peperangan dari orang-orang Quraisy, Nabi Muhammad SAW memasuki Makkah sebagai pemenang. Meskipun beliau memiliki kekuasaan untuk membalas dendam, Nabi Muhammad SAW memilih untuk memaafkan semua orang Quraisy yang dulu memusuhinya. Beliau berkata, “Pergilah, kalian bebas.” Sikap pemaaf ini menyebabkan banyak orang Quraisy yang akhirnya menerima Islam, terkesan dengan kebesaran hati Nabi Muhammad SAW.