Mari Bersikap Tawadhu


عن عياضِ بن حمارٍ رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :

إِنَّ اللهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ، وَلَا يَبْغِي أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ

(رواه مسلم)

 

Dari Iyad bin Himar al-Mujasyi’i RA, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda :
”Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar bersikap tawaddhu’ (merendahkan diri), hingga seorang tidak menyombongkan dirinya dihadapan orang lain dan tidak saling menganiaya”.

(HR Muslim, No: 2865).

Kisah :

Nabi Muhammad SAW selalu menunjukkan sikap rendah hati dalam segala aspek kehidupan. Salah satu contohnya adalah ketika beliau tiba di Madinah pada peristiwa hijrah. Ketika penduduk Madinah menyambutnya dengan penuh suka cita, banyak di antara mereka yang berharap Nabi Muhammad SAW akan tinggal di rumah mereka. Nabi membiarkan untanya berjalan dan berkata, “Biarkan dia, karena dia diperintah oleh Allah.” Unta tersebut berhenti di depan rumah Abu Ayyub Al-Ansari, seorang sahabat yang tidak begitu kaya. Nabi Muhammad SAW tinggal di rumah Abu Ayyub, menunjukkan bahwa beliau tidak membedakan orang berdasarkan kekayaan atau status sosial, tetapi lebih menghargai keimanan dan kebaikan hati.