Indahnya Tolong Menolong


حَدَّثَنَا فَتَيَبةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ:

((مَنْ نَفْسَ عَنْ مُؤْمِن كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ سَتَرَهُ اللهُ في الدُّنْيَا وَالْآخِرَة وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ)).

“Barangsiapa menghilangkan satu kesulitan dari seorang mukmin ketika di dunia, maka Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi keburukan seorang muslim, Allah akan menutupi keburukannya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim)

kisah : 

Dalam peristiwa Perang Khandaq, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat menggali parit sebagai strategi pertahanan melawan pasukan sekutu Quraisy yang jauh lebih besar. Nabi Muhammad SAW sendiri ikut menggali parit, menunjukkan semangat tolong-menolong dan kerja keras. Pada suatu ketika, para sahabat menemukan sebuah batu besar yang tidak bisa mereka pecahkan. Mereka memanggil Nabi Muhammad SAW, dan dengan segenap tenaga, beliau memukul batu tersebut hingga pecah. Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa tolong-menolong dan kerja sama adalah kunci untuk menghadapi tantangan besar.