Hadis 37: Duduk Ihtiba’ dengan satu kain II


َدَّثَنِي مُحَمَّدٌ قَالَ أَخْبَرَنِي مَخْلَدٌ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ اشْتِمَالِ الصَّمَّاءِ وَأَنْ يَحْتَبِيَ الرَّجُلُ فِي ثَوْبِ وَاحِدٍ لَيْسَ عَلَى فَرْجِهِ مِنْهُ شَيْءٌ.

رواه البخاري

Telah menceritakan kepadaku Muhammad dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Makhlad, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari ‘Ubaidullah bin Abdullah dari Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu’anhu:

Bahwa Nabi melarang isytimalus shama’ (seseorang berselimut dengan bajunya dan tidak memberikan celah sedikitpun, hingga jika tersingkap auratnya rawan terbuka) dan seseorang yang berselimutkan kain satu lembar tanpa mengenakan kemaluannya dengan kain yang lain.”

(HR.Bukhori)