حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ عُقَيْلٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، – زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -:
«أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانَ يَعْتَكِفُ العَش ْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ»
رواه البخارى
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf, telah menceritakan kepada kami Al-Layth, dari Aqil, dari Ibnu Shihab, dari Urwah bin Al-Zubayr, Aisyah r.a berkata:
“Adalah Nabi SAW terbiasa mengerjakan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkannya. Kemudian para istrinya juga beri’tikaf setelahnya.”
Riwayat Hadits:
Hadits Riwayat al-Bukhari no.2026