Darah Haidh Yang Mengenai Pakaian


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ المُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ هِشَامٍ، قَالَ: حَدَّثَتْنِي فَاطِمَةُ، عَنْ أَسْمَاءَ، قَالَتْ:

جَاءَتِ امْرَأَةٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: أَرَأَيْتَ إِحْدَانَا تَحِيضُ فِي الثَّوْبِ، كَيْفَ تَصْنَعُ؟ قَالَ: «تَحُتُّهُ، ثُمَّ تَقْرُصُهُ بِالْمَاءِ، وَتَنْضَحُهُ، وَتُصَلِّي فِيهِ»

رواه البخارى

Telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnu Mitsnanna, berkata: telah menceritakan kepada kami Yahya, dari Hisyam berkata: telah menceritakan kepada kami Fatimah, dari Asma r.a berkata;

Ada seorang wanita yang menemui Nabi kemudian dia bertanya: “Seorang wanita pakaiannya terkena darah haidh, apa yang harus dia lakukan? Nabi SAW Menjawab: “Hendaknya dia mengeriknya, menguceknya dengan air kemudian mencucinya. Lalu shalatlah dengan memakai pakaian tersebut.”

 

Riwayat Hadits:

Hadits Riwayat al-Bukhari no.227