Waktu sholat dzuhur adalah setelah matahari condong (ke barat)


حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو الْمِنْهَالِ عَنْ أَبِي بَرْزَةَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الصُّبْحَ وَأَحَدُنَا يَعْرِفُ جَلِيسَهُ وَيَقْرَأُ فِيهَا مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى الْمِائَةِ وَيُصَلِّي الظُّهْرَ إِذَا زَالَتْ الشَّمْسُ وَالْعَصْرَ وَأَحَدُنَا يَذْهَبُ إِلَى أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجَعَ وَالشَّمْسُ حَيَّةٌ وَنَسِيتُ مَا قَالَ

فِي الْمَغْرِبِ وَلَا يُبَالِي بِتَأْخِيرِ الْعِشَاءِ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ ثُمَّ قَالَ إِلَى شَطْرِ اللَّيْلِ وَقَالَ مُعَادٌ قَالَ شُعْبَةُ لَقِيتُهُ مَرَّةً فَقَالَ أَوْ ثُلُثِ اللَّيْل

رواه البخاري

Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin ‘Umar berkata, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, telah menceritakan kepada kami Abu Al Minhal dari Abu Barzah, bahwa Nabi melaksanakan salat Subuh, dan salah seorang dari kami dapat mengetahui siapa orang yang ada di sisinya. Dalam salat tersebut beliau membaca antara enam puluh hingga seratus ayat. Dan beliau salat Zuhur saat matahari sudah condong, salat Asar saat salah seorang dari kami pergi ke ujung kota dan matahari masih terasa panas sinarnya. Abu Al-Minhal berkata,

“Dan aku lupa apa yg dikatakan Abu Barzah tentang waktu Magrib”. Dan beliau sering mengakhirkan pelaksanaan salat Isya hingga sepertiga malam lalu melaksanakannya sampai pertengahan malam.” Mu’adz berkata, Syu’bah berkata, “Aku pernah berjumpa dengannya (Abu Al-Minhal) pada suatu hari, ia berkata, ‘Atau sepertiga malam.”

(H.R Bukhari)