Menunggu cuaca sejuk untuk mengerjakan sholat dzuhur ketika matahari panas terik


حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَسُ حَدَّثَنَا أَبُو صَالِحٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

أَبْرِدُوا بِالظَّهْرِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ

تَابَعَهُ سُفْيَانُ وَيَحْيَى وَأَبُو عَوَانَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ

رواه البخاري

Telah menceritakan kepada kami ‘Umar bin Hafsh bin Ghiyats berkata, telah menceritakan kepada kami Bapakku ia berkata, telah menceritakan kepada kami Al A’masy, telah menceritakan kepada kami Abu Shalih dari Abu Sa ‘id berkata, “Rasulullah bersabda,

“Tundalah salat Zuhur (hingga panas mereda), karena panas yang sangat menyengat berasal dari embusan jahanam.”

Hadits ini dikuatkan oleh Sufyan dan Yahya dan Abu ‘Awanah dari Al A’masy.

(H.R Bukhari)