Hadis ke 35 – Talak Sunnah


نا الْحُسَيْنُ , وَالْقَاسِمُ , أنا إِسْمَاعِيلُ الْمَحَامِلِيُّ , قَالَا:

نا أَبُو السَّائِبِ سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ , نا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ , عَنِ الْأَعْمَشِ , عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ , عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ , قَالَ: «طَلَاقُ السُّنَّةِ أَنْ يُطَلِّقَهَا فِي كُلِّ طُهْرٍ تَطْلِيقَةً فَإِذَا كَانَ آخِرُ ذَلِكَ فَتِلْكَ الْعِدَّةُ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ بِهَا»

رواه سنن الدارقطني

Al Husain dan Al Qasim , keduanya putra Ismail Al Mahamili, menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Abu As-Sa’ib Salm bin Junadah menceritakan kepada kami, Hafsh bin Ghiyats menceritakan kepada kami dari Al A’masy, dari Abu Ishaq, dari Abu Al Ahwash, dari Abdullah, dia berkata,

“Talak sunah adalah menalaknya satu kali pada masa suci. Jika yang terakhirnya demikian, maka itulah iddah yang telah diperintahkan Allah di kala menalak istri.”