Hadis 20 – Peperangan Ahzab


عَنْ أَنَسٍ أَنَّ أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانُوا يَقُولُونَ:

يَوْمَ الْخَنْدَقِ نَحْنُ الَّذِينَ بَايَعُوا مُحَمَّدًاعَلَى الْإِسْلَامِ مَا بَقِينَا أَبَدًا أَوْ قَالَ عَلَى الْجِهَادِ شَكَّ حَمَّادٌ

وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:

اللَّهُمَّ إِنَّ الْخَيْرَ خَيْرُ الْآخِرَهْ فَاغْفِرْ لِلْأَنْصَارِ وَالمُهَاجِرَهْ

رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Anas, bahwa ketika perang Khandaq para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan,

“Kami adalah orang-orang yang pernah berbaiat kepada muhammad atas Islam, sehingga hayat masih dikandung badan, -atau dia mengatakan- ‘atas jihad, ‘ Hammad ragu-ragu.

Sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Ya Allah, sesungguhnya tidak ada kebaikan yang abadi melainkan kebaikan akhirat, maka ampunilah kaum Anshar dan Muhajirin.”

(H.R Muslim).