Tidak Boleh Menipu


حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنِ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبُو هُرَيْرَةَ :

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِرَجُلٍ يَبِيعُ طَعَامًا فَسَأَلَهُ : كَيْفَ تَبِيعُ ؟ فَأَحْبَرَهُ فَأُوحِيَ إِلَيْهِ : أَنْ أَدْخِلْ يَدَكَ فِيهِ ! فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِيهِ فَإِذَا هُوَ مَبْلُولٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَيْسَ مِنَّا مَنْ غَشَ

(رواه أحمد بن حنبل)

Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al ‘Ala` dari bapaknya dari Abū Hurairah

“Bahwa Rasulullah shallallāhu ‘alahi wa sallam melewati seorang laki-laki yang membeli makanan, kemudian ia bertanya kepadanya: Bagaimana engkau berjualan? Kemudian orang tersebut memberitahukan kepada beliau bagaimana ia berjualan. Kemudian Rasulullah shallallāhu ‘alahi wa sallam diberi wahyu: Masukkan tanganmu ke dalam makanan tersebut! Kemudian beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, dan ternyata makanan tersebut basah. Lalu Rasulullah shallallāhu ‘alahi wa sallam bersabda: “Bukan dari golongan kami orang yang menipu.”

(HR. Ahmad bin Hambal)