Keutamaan Cekatan dan Bisnis


حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ عَمْرٍو قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبُو هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :

إِنِّي رَأَيْتُنِي عَلَى قَلِيْبٍ أَنْزِعُ بِدَلْمٍ ثُمَّ أَخَذَهَا أَبُو بَكْرٍ فَنَزَعَ بِمَا ذَنُوْبًا أَوْ ذَنُوبَيْنِ فِيهِمَا ضَعْفٌ وَاللَّهُ يَرْحَمُهُ ثُمَّ أَخَذَهَا عُمَرُ فَإِنْ بَرِحَ يَنْزِعُ حَتَّى اسْتَحَالَتْ غَرْبًا ثُمَّ ضَرَبَتْ بِعَطَنٍ فَمَا رَأَيْتُ مِنْ نَزْعِ عَبْقَرِي أَحْسَنَ مِنْ نَزْعِ عُمَرَ .

(رواه أحمد بن حنبل)

Telah menceritakan kepada kami Mu’awiyah bin ‘Amru berkata: telah menceritakan kepada kami Za`idah dari ‘Ashim dari Abu Shalih dari Abū Hurairah rādhiyallāhu ‘anhu dari Nabi shallallāhu ‘alahi wa sallam, beliau bersabda:

“Sesungguhnya aku bermimpi sedang berada di sebuah sumur yang terdapat timbanya, kemudian aku menimba satu timba dari sumur tersebut, lalu Abū Bakr mengambil timba itu dan menimba sekali atau dua kali dari sumur itu dengan susah payah dan hanya mendapatkan sedikit air, dan semoga Allah mengampuninya. Kemudian Umar mengambil timba itu dan ia menimba dengan gesit dan tangkas hingga mendapatkan banyak air, kemudian ia memberi minum (banyak orang) dengan air tersebut, maka aku tidak pernah melihat cara menimba orang yang cekatan dan lebih bagus dari apa yang dilakukan ‘Umar.”

(HR. Ahmad bin Hambal)