Adanya hak pilih antara penjual dan pembeli


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ الْجَرْجَرَائِيُّ قَالَ مَرْوَانُ الْفَزَارِيُّ أَخْبَرَنَا عَنْ يَحْيَى بْنِ أَيُّوبَ قَالَ

كَانَ أَبُو زُرْعَةَ :إِذَا بَايَعَ رَجُلًا خَيَّرَهُ قَالَ ثُمَّ يَقُولُ خَيِّرْنِي وَيَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَفْتَرِقَنَّ اثْنَانِ إِلَّا عَنْ تَرَاضٍ

(رواه أبو داود)

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim Al Jarjarai, ia berkata, Marwan Al Fazari, telah mengabarkan kepada kami, dari Yahya bin Ayyub, ia berkata,

“Abu Zur’ah apabila melakukan jual beli dengan seseorang maka ia memberinya kebebasan memilih. Kemudian ia berkata, berilah aku kebebasan memilih! Dan ia berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Janganlah dua orang berpisah kecuali dengan saling rela.”

(HR. Abu Daud)