Mencium Anak, Menyayangi dan Memberikan Kasih Sayang dan Cinta Kasih kepada Mereka


عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ قَدِمَ نَاسٌ مِنْ الْأَعْرَابِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا أَتُقَتِلُونَ صِبْيَانَكُمْ فَقَالُوا نَعَمْ فَقَالُوا لَكِنَّا وَاللَّهِ مَا نُقَبِّلُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

وَأَمْلِكُ إِنْ كَانَ اللَّهُ نَزَعَ مِنْكُمْ الرَّحْمَةَ

رواه البخاري (٥٩٩٧) ومسلم (٢٣١٧) واللفظ له

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata: “Sekelompok orang dari masyarakat Badui datang menemui Rasulullah ﷺ, lalu mereka bertanya (kepada para sahabat): “Apakah kalian biasa menciumi bayi-bayi kalian?” Para sahabat menjawab, “Ya”. Lalu mereka menukas “Demi Allah, kami tidak pernah menciumi mereka.” Maka Rasulullah ﷺ bersabda:

“Saya tidak kuasa(tidak bisa apa-apa) apabila Allah mencabut rasa kasih sayang dari kalian.”

(HR. Bukhari dan Muslim)