Anak Tidak Boleh Dihukum karena Kesalahan Orang Lain


عن إِيَادٌ عَنْ أَبِي رِمْثَةَ رضي الله عنه قَالَ : انْطَلَقْتُ مَعَ أَبِي نَحْوَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ

لِأَبِي ابْنُكَ هَذَا

قَالَ إِي وَرَبِّ الْكَعْبَةِ قَالَ

حَقًّا

قَالَ أَشْهَدُ بِهِ قَالَ فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَاحِكًا مِنْ ثَبْتِ شَبَهِي فِي أَبِي وَمِنْ حَلِفِ أَبِي عَلَيَّ ثُمَّ قَالَ

أَمَا إِنَّهُ لَا يَجْنِي عَلَيْكَ وَلَا تَجْنِي عَلَيْهِ

وَقَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

{ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى } (سورة الأنعام : (١٦٤)

رواه ابو داود (٤٤٩٥) واللفظ له والنسائي (۷۰۳٦)

Dari Iyadh dari Abu Rimtsah mengatakan, Aku dan bapakku berangkat untuk menemui Nabi, lalu Rasulullah bertanya kepada bapakku.

“Apakah ini anakmu?”

Bapakku menjawab, “Benar, demi Tuhannya Ka’bah!” Beliau bertanya lagi.

“Apakah itu benar?”

bapakku menjawab, “Aku bersaksi atasnya.” Abu Rimtsah berkata, “Rasulullah lalu tersenyum karena miripnya aku dengan bapakku dan karena sumpah yang dilakukannya atas diriku. Kemudian beliau bersabda:

“Ketahuilah, dia tidak akan memikul dosamu dan kamu tidak akan memikul dosanya.”

Lalu beliau membaca ayat.

“dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain”

[QS al-Anam: 164]

(HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i)