Hadis 38 – Waktu-waktu haji


حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا ابْنُ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَّتَ لِأَهْلِ الْمَدِينَةِ ذَا الْحُلَيْفَةِ وَلِأَهْلِ الشَّامِ الْجُحْفَةَ وَلِأَهْلِ نَجْدٍ قَرْنَ الْمَنَازِلِ وَلِأَهْلِ الْيَمَنِ أَلَمْلَمَ هُنَّ لِأَهْلِهِنَّ وَلِكُلِّ آتٍ أَتَى عَلَيْهِنَّ مِنْ غَيْرِهِنَّ مَنْ أَرَادَ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ وَمَنْ كَانَ دُونَ ذَلِكَ فَمِنْ حَيْثُ أَنْشَأَ حَتَّى أَهْلُ مَكَّةَ مِنْ مَكَّةَ

رَوَاهُ الدارمي

Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah menjadikan Dzul Hulaifah sebagai miqat bagi penduduk Madinah, Juhfah sebagai miqat penduduk Syam, Qarnul Manazil sebagai miqat penduduk Najed, Alamlam sebagai miqat penduduk Yaman, tempat-tempat tersebut adalah bagi penduduknya dan bagi setiap orang yang datang kepadanya dari luar tempat-tempat tersebut, bagi orang yang ingin melakukan haji dan umrah. Barangsiapa penduduknya di luar miqat-miqat tersebut, maka tempatnya adalah lokasi yang ia gunakan untuk memulai berhaji, hingga penduduk Makkah dari Makkah sendiri.”

(HR. Ad-Darimmi)