Istri yang membuat suami nyaman


أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا اللَّيْثُ ، عَنِ ابْنِ عَجْلَانَ ، عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ ؟ قَالَ :

” الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ، وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ، وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ “.

سنن النسائي

Qutaibah menceritakan kepada kami, dia berkata: Al-Layth menceritakan kepada kami, atas wewenang Ibnu Ajlan, atas wewenang Sa’id Al-Maqbari, .dari Abu Hurairah, ia berkata; dikatakan kepada Rasulullah Saw; siapakah wanita yang paling baik? Beliau menjawab:

“ Yang paling menyenangkannya jika dilihat suaminya, dan mentaatinya jika ia memerintahkannya dan tidak menyelisihinya dalam diri dan hartanya dengan apa yang dibenci suaminya.”

(Sunan An-Nasa’i no. 3.179)