Mengerjakan Amalan Surga dan Meninggalkan Amalan Neraka


Hadis Bukhari – 6105

 حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ هِشَامُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ أَنْبَأَنِي سُلَيْمَانُ الْأَعْمَشُ قَالَ سَمِعْتُ زَيْدَ بْنَ وَهْبٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا

رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوقُ قَالَ إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَبْعَثُ اللَّهُ مَلَكًا فَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعٍ بِرِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ فَوَاللَّهِ إِنَّ أَحَدَكُمْ أَوْ الرَّجُلَ يَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا غَيْرُ بَاعٍ أَوْ ذِرَاعٍ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا غَيْرُ ذِرَاعٍ أَوْ ذِرَاعَيْنِ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا قَالَ آدَمُ إِلَّا ذِرَاعٌ

Telah menceritakan kepada kami Abul Walid, Hisyam bin Abdul Malik, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, telah memberitakan kepadaku Sulaiman Al A’masy, ia berkata, Aku mendengar Zaid bin Wahab dari Abdullah, ia berkata, telah menceritakan kepada kami

Rasulullah ﷺ, seorang yang benar lagi di benarkan, beliau bersabda, “Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan (penciptaannya) di dalam perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi gumpalan darah selama itu juga, kemudian menjadi gumpalan daging selama itu juga. Kemudian Allah mengutus Malaikat dan memerintahkannya dengan empat hal, yaitu: Perihal rizekinya, ajalnya, dan (apakah) ia termasuk orang yang sengsara ataukah bahagia. Demi Allah, sesungguhnya salah seorang dari kalian, atau ada seseorang yang telah mengamalkan amalan-amalan penghuni neraka, sehingga tak ada jarak antara dia dan neraka selain sehasta atau sejengkal, tetapi cacatan takdir mendahuluinya, sehingga ia mengamalkan amalan penghuni surga, maka ia pun memasukinya. Dan sungguh ada seseorang yang mengamalkan amalan-amalan penghuni surga, sehingga tak ada jarak antara dia dan surga selain sehasta atau dua hasta, lantas cacatan takdir mendahuluinya, sehingga ia mengamalkan amalan-amalan penghuni neraka, maka ia pun memasukinya.” Adam mengatakan dengan redaksi ‘melainkan tinggal sehasta’.