Jangan Jadi Pelakor


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ:

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَبِيعَ حَاضِرٌ لِبَادٍ وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا يَبِيعُ الرَّجُلُ عَلَى بَيْعِ أَخِيهِ وَلَا يَخْطُبُ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيهِ وَلَا تَسْأَلُ الْمَرْأَةُ طَلَاقَ أُخْتِهَا لِتَكْفَأَ مَا فِي إِنَائِهَا.

Artinya :
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang orang kota menjual untuk orang desa, dan melarang meninggikan penawaran barang (yang sedang ditawar orang lain dengan maksud menipu), dan melarang seseorang membeli apa yang dibeli (sedang ditawar) oleh saudaranya, melarang pula seseorang meminang (wanita) pinangan saudaranya dan melarang seorang wanita meminta suaminya agar menceraikan isteri lainnya (madunya) dengan maksud periuknya sajalah yang dipenuhi (agar belanja dirinya lebih banyak) “.

(H.R. Bukhari No. 1996)

Pesan – Pesan Hadis:
1. Tidak boleh merebut wanita yang sudah dipinang oleh teman atau saudaranya.
2. Seorang wanita yang dimadu oleh suaminya dilarang meminta suaminya untuk menceraikan istri yang lain dengan maksud dirinya saja yang diurusi.

H.R. Sahih Bukhari No.2014, 2016, 2113; H.R. Sahih Muslim No.2532, 2979, 2798; H.R. Sunan Abu Daud No.2982, 2984; H.R. Sunan Nasa’I No.3191, 4416, 4418, 4424, 4430, 4431; H.R. Ibn Majah No.2166, 2168